Thursday, January 5, 2017

Lactate Dehydrogenase (LDH)

Lactate dehydrogenase (LDH) terdapat pada semua sel tubuh, dengan konsentrasi yang bervariasi sekitar 1.500 sampai 5.000 kali lebih tinggi daripada di darah.  Sehingga kebocoran ensim dari jaringan yang rusak dapat meningkatkan kadar LDH dalam darah. Berbagai jaringan memiliki komposisi isoensim LDH yang berbeda, yaitu:
  • LDH1 : jantung, eritrosit
  • LDH2 : RES
  • LDH3 : paru dan jaringan lainnya
  • LDH4 : ginjal, plasenta, pankreas
  • LDH5 : hati dan otot                                 
Hemolisis invivo akibat keadan seperti anemia hemolitik, anemia sel sabit, anemia megaloblastik, anemia hemolitik mikroangiopati dan kerusakan mekanis pada eritrosit akibat katup jantung prostetik akan menyebabkan peningkatan kadar LDH, dengan LDH1 lebih besar daripada LDH2

LDH3 berhubungan dengan penyakit paru. Selain itu, LDH2, LDH3, dan LDH4 sering meningkat pada pasien dengan keganasan dan beban tumor yang besar karena metabolisme dan pertukaran sel tumor, kecuali pada tumor germinativum testis dan ovarium yang cenderung menyebabkan peningkatan LDH1 dan LDH2. Peningkatan LDH tersendiri yang terdeteksi pada pemeriksan penyaring perlu dilakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan keganasan tersamar.

LDH5 keluar dari otot rangka setelah cedera (tetanus, kejang, cedera mekanis, cedera listrik, dsb) dan dari hati pada banyak patologi hati (hepatitis, sirosis, kongesti pasif, dsb). Untuk membedakan sumber peningkatan LDH5 dari otot rangka atau hati, informasi polaenzim lain sangat bermanfat (misal CK, aminotransferase, ALP, GGT).

Penyakit multisistem dapat menyebabkan peningkatan aktifitas LDH total disertai distribusi normal isoenzim. Aktifitas LDH dalam cairan pleura bermanfaat untuk membedakan transudat (ketidakseimbangan hidrostatik dengan LDH rendah) dari eksudat (berasal dari peradangan dengan banyak sel dan LDH tinggi).

Bisa kita lihat bahwa LDH terdapat pada semua jaringan, sehingga peningkatan kadar LDH dalam darah bisa disebabkan oleh berbagai penyakit, seperti serangan jantung, hepatitis, hemolisis, gagal ginjal, penyakit paru dan otot. Jadi perlu diingat bahwa pemeriksaan LDH ini merupakan tes yang sensitif, tapi tidak spesifik karena dapat meningkat pada berbagai kondisi.
Nilai normal: 110-210 IU/L

Keadaan yang mempengaruhi aktifitas LDH :

PENINGKATAN MENCOLOK (5 kali normal atau lebih) : anemia megaloblastik, karsinomastosis luas, syok septik dan hipoksia, hepatitis, infark ginjal, purpura trombositopenik trombositik.

PENINGKATAN SEDANG (3-5 kali normal) : infark miokardium, infark paru, keadan hemolitik, leukemia, mononukleosis infeksiosa, delirium tremens, distrofi otot.

PENINGKATAN RINGAN (sampai 3 kali normal atau lebih) : sebagian besar penyakit hati, sindrom nefrotik, hipotiroidisme, kolangitis.

Beberapa jenis narkotika dapat meingkatkan aktifitas LDH, yaitu kodein, morfin, meperidin (Demerol).