Wednesday, March 25, 2015

Sungguh Indahnya Qiyamul Lail



dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji”.(QS. Al-Isro : 79)

Qiyamul lail atau yang biasa disebut juga shalat Tahajjud atau shalat Malam adalah salah satu ibadah yang agung dan mulia  yang disyariatkan oleh Allah SWT. Dan Sebagai ibadah Nafilah atau ibadah sunnah Akan tetapi, bila seorang hamba mengamalkannya dengan penuh kesungguhan maka ia memiliki banyak keutamaan. Berat memang, karena tidak setiap muslim sanggup melakukannya. Andaikata kita tahu keutamaan dan keindahanya tentu kita akan berlomba-lomba untuk menggapainya atau mengamalkannya .dan banyak Nash dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menerangkan keutamaan ibadah ini. Dianatarnya adalah sebagai berikut :
Pertama, barangsiapa yang menunaikannya, berarti ia telah mentaati perintah Allah dan Rasuln-Nya, sebagaimana dalam firman Allah SWT yang artinya: “ Dan pada sebagaian malam hari shalat tahajjudlah kamu sebagai ibadah Nafilah bagimu, mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”(QS. Al-Isro : 79).
Dr Muhammad Sulaiman Abdullah Al- Asyqof menerangkan.” At-tahajjud adalah shalat di waktu malam sesudah bangun tidur. Adapun makna ayat “ sebagai Ibadah Nafilah” yakni sebagai tambahan bagi ibadah-ibadah yang fardhu. Disebutkan bahwa shalat lail itu merupakan ibadah wajib bagi Rasulullah SAW dan sebagai ibadah tathouwwu (sunnah) bagi umat beliau.” (Zubdatut tafsir dan tafsir ibu katsir) Rasululah SAW juga bersabda: “ shalat yang paling utama sesudah shalat fardhu adlah qiyamul lail.”(HR. Muttafaqun’alaih)
Kedua, Qiyamul lail itu adalah kebiasaan orang-orang sholih dan calon penguni surga. Allah SWT berfirman, yang artinya :” sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu ( di dunia ) adalah orang orang yang berbuat kebaikan, yakni mereka yang sedikit sekali tidur di waktu malam dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah) “ (QS. Ad-dzariyat : 15-18)
Rasulullah SAW bersabda : “ sebaik-baik lelaki adalah Abdullah (yakni Abdulllah bin Umar bin Khattab R.A) seandaninya ia sholat di waktu malam
(HR Muslim). Rasulullah SAW perna menasihati Abdullah ibnu Umar ra : “ wahai Abdullah, janganlah engkau menjadi fulan, ia kerjakan shalat malam, lalu ia meninggalkannya.” (HR Bukhori dan Muslim)
          Ketiga , siapa yang menunaikan Qiyamul lail itu ,dia akan terpelihara dari gangguan setan,dan ia akan bangun di waktu pagi dalam keadaan segar dan bersih jiwanya. Sebaliknya siapa yang meninggalkanya Qiyamul Lail ia akan bangun di pagi hari dalam keadaan jiwa dililit kemalasan  untuk beramal sholeh. Suatu hari di ceritakan kepada Rasulullah SAW tentang orang yang tidur semalaman suntuk tanpa mengingat untuk shalat maka beliau bersabda : “orang tersebut telah di kencingi setan di kedua telingnya.” ( muttafaqun’alaih)
          Rasulullah SAW juga menceritakan : “ setan mengikat pada tengkuk setiap orang diantara kalian dengan tiga ikatan ( simpul) ketika kalian akan tidur. Setiap simpulnya ditiupkanlah bisikannya ( kepada orang yang tidur itu) :” bagimu malam yang panajang tidurlah dengan nyenyak.” Maka apabila ( ternyata) ia bangun dan menyebutka nama Allah SWT ( berdo’a) maka terurailah( terlepas) satu simpul. Kemudian apabila ia berwudhu, terurailah satu simpul lagi dan kemudian apabila shalat, terurailah simpul yang terakhir. Maka ia berpagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya jika tidak ( yakni tidak bangun sholat dan ibadah di malam hari) maka ia berpagi hari dalam keadaan kotor jiwanya dan malas ( beramal sholeh).“ ( mutaffaqun ‘alaih)
          Keempat, ketahuilah di malam hari itu ada satu waktu dimana Allah SWT akan mengabulkan do’a orang yang berdo’a, Allah akan memberikan sesuatu bagi orang yang meminta kepada-Nya dan Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya bilamana ia memohon ampunan kepada-Nya. Hal itu sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah dalam sabda beliau :” di waktu malam terdapat satu waktu dimana Allah akan mengabulkan doa setiap malam”( HR. Muslim)
          Dalam riwayat lain juga disebutkan oleh beliau SAW :” barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku , niscaya Aku mengampuni , siapa yang memohon ( sesuatu) kepad-Ku , niscaya Aku pun akan memberikanya dan siapa yang berdo’a kepada-Ku niscaya Aku akn mengabulkannya.” Hal ini terus terjadi sampai terbitnya fajar.(Tafsir ibnu Katsir)
Dan kesungguhan menegakkan Qiyamul Lail disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa tatkala orang-orang yang sudah terlelap dalam tidurnya, ibnu Mas’ud r.a justru mulai bangun untuk shalat tahajjud , sehingga terdengar seperti suara dengungan lebah ( yakni Al-Qur’an yang beliau baca dalam shalat Qiyamul Lailnya seperti dengungan lebah, karena beliau membaca dengan suara pelan tetapi terdengar oleh orang yang ada disekitarnya) sampai menjelang fajar menyingsing.
Al- imam Al-Hasan Al-Bashri perna ditanya:” mengapa orang-orang yang suka bertahajjud itu wajahnya paling bercahaya dibandingkan yang lainnya ?”  beliau menjawab :” karena mereka suka berduaan bersama Allah SWT yang Maha Rahman, maka Allah menyelimuti mereka dengan cahaya-Nya .”
Abu sulaiman berkata : “ Malam hari bagi orang yang setia beribadah di dalamanya, itu lebih nikmat daripada  mereka yang suka hidup bersantai-santai atau berfoya-foya . Seandainya tanpa adanya malam, sungguh aku tidak suka tinggal di dunia ini.”
Al- Imam Ibnu Al-Munkadir menyatakan :” bagiku, kelezatan dunia ini hanya ada pada tiga perkara yakni Qiyamul lail, bersilaturrahmi, dan sholat berjamaah.”
Al-Imam Hasan Bashri juga perna menegaskan :” sesungguhnya orang yang telah melakukan dosa , akan terhalang dari qiyamul lail.” Ada orang yang bertanya: “ Aku tidak dapat bangun untuk Qiyamul lail , maka beritahukanlah kepadaku apa yang harus kulakukan?” beliau menjawab:” jangan engkau bermaksiat( berbuat dosa) kepada-Nya di waktu siang, niscaya dia akan membangunkanmu di waktu malam.”( tazkiyyatun Nufus, Dr Ahmad Farid)
Dan jika kita melihat dari kesungguhan para sahabat, tabi’n, orang-orang sholih, serta para pemimpin islam zaman dulu dalam memanfaatkan waktu malam untuk beribadah Qiyamul lail diatas tadi maka dapat disimpulkan bahwa kunci keberhasilan mereka adalah terletak pada bagimana mereka bisa bersungguh-sungguh dan istiqomah memanfaatkan waktu malam untuk beribadah atau berkholwat kepada Allah SWT sebagai pencipta jagat raya ini  dan adapun yang terpenting dari itu semua  ialah  keindahan dalam mengamalkan Shalat Qiyamul lail akan bisa dirasakan  bagi orang-orang yang memang hatinya telah diberi taufiq oleh Allah SWT dan tidak akan merasakan keindahnnya bagi siapa pun yang dijauhkan dari taufiq–Nya. Mudah-Mudahan kita semua termasuk diantara hamba-hamba-Nya yang diberikan keutamaan menunaikan Qiyamul Lail secara istiqomah (Amin) waallahu ‘alam.