Tuesday, September 29, 2015

Hemotorak




Pengertian.
Hemothorak adalah adanya darah yang masuk kearea pleural  (antara pleura viseralis dan pleura parietalis)

Etiologi
      Trauma dada kebanyakan disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang akan menyebabkan ruda paksa tumpul pada rongga thorak (Hemothorak) dan rongga Abdomen. Trauma tajam dapat disebabkan oleh tikaman dan tembakan.

Pembagian Hemothorak
a)      Hemothorak Kecil : yang tampak sebagian bayangan kurang dari 15 % pada foto rontgen, perkusi pekak sampai iga IX.
b)      Hemothorak Sedang : 15 – 35 % tertutup bayangan pada foto rontgen, perkusi pekak sampai iga VI.
c)      Hemothorak Besar : lebih 35 % pada foto rontgen, perkusi pekak sampai  cranial, iga IV.


Pathofisiologi :
                                                     Kecelakaan Lalu lintas


 


Menyebabkan ruda paksa pada rongga thorak dan abdomen


 


                 Trauma  thorak                                  Trauma Abdomen
                 (Hemothorak)

       
    Perdarahan jaringan interstitium,              Pecahnya usus sehingga
          perdarahan Intra Alveoler, kolaps             terjadi pendarahan.
          arteri dan kapiler, kapiler kecil  ,
          sehingga takanan perifer pembuluh
          darah paru naik, aliran darah menurun.     Vs :T    ,S    , N 


 
          Hb menurun, anemia, syok hipovalemik,
          sesak napas, tahipnea,sianosis, tahikardia.
    
Gejala / tanda klinis
Hemothorak tidak menimbulkan nyeri selain dari luka yang berdarah didinding dada. Luka di pleura viseralis umumnya juga tidak menimbulkan nyeri. Kadang-kadang anemia dan syok hipovalemik merupakan keluhan dan gejala yang pertama muncul.
Secara klinis pasien menunjukan distress pernapasan berat, agitasi, sianosis, tahipnea berat, tahikardia dan peningkatan awal tekanan darah, di ikuti dengan hipotensi sesuai dengan penurunan curah jantung.
Pemeriksaan diagnostik
a.       Sinar X dada : menyatakan akumulasi udara / cairan pada area pleura, dapat menunjukan penyimpangan struktur mediastinal (jantung)
b.      GDA : Variabel tergantung dari derajat fungsi paru yang dipengeruhi, gangguan mekanik pernapasan dan kemampuan mengkompensasi. PaCO2 kadang-kadang meningkat. PaO2 mungkin normal atau menurun, saturasi oksigen biasanya menurun.
c.       Torasentesis : menyatakan darah/cairan serosanguinosa (hemothorak).
d.      Hb  : mungkin menurun, menunjukan kehilangan darah.
Komplikasi
Adhesi pecah, bula paru pecah.

Penatalaksanaan
a)       Hemothorak kecil : cukup diobservasi, gerakan aktif (fisioterapi) dan  tidak memerlukan tindakan khusus.
b)      Hemothorak sedang : di pungsi dan penderita diberi transfusi. Dipungsi sedapat mungkin dikeluarkan semua cairan. Jika ternyata kambuh dipasang penyalir sekat air.
c)       Hemothorak besar : diberikan penyalir sekat air di rongga antar iga dan transfusi. 

SELANG DADA

Pengertian
Selang Dada adalah dapat bekerja sebagai drain untuk udara ataun cairan. Untuk mengatasi masalah-masalah gangguan pulmonal tersebut, selang dimasukan kedalam rongga pleura (antara pleura parietalis dan viseralis) agar tekanan negatif intra pleural kembali normal. Pada bedah jantung selang ditempatkan kedalam pericardium atau mediastinum dibawa insisi sternotomi  selang dada diletakan sebelum dilakukan sebelum penutupan sayatan pada pembedahan paru dan jantung atau dilakukan ditempat tidur sebagai tindakan kedaruratan untuk mengatasi pneumothorak atau hemothorak. Selang disambungkan pada system drainase water seal (Atrium, Pleure-vac, Segel sentinel, thora-klex, atau thora-seal III ). Sistem pembuangan cairan melalui dada terdiri dari system 1 botol, 2 botol atau 3 botol, bila jumlah cairan dan udara yang dikeluarkan sangat banyak. Apabila terdapat dua tempat pemasangan selang, maka kemungkinan kedua selang itu disambungkan pada system drainase bersegel (WSD) dengan menggunakan Y konektor.

Tujuan Pemberian Selang Dada
Untuk mengeluarkan udara, cairan atau keduanya dari rongga thorak.

Macam-macam selang dada yang di gunakan
a.       Selang lebih kecil (16 –20 French)  digunakn untuk buang udara
b.      Selang lebih besar (20 – 26 French) untuk alirkan darah/drainase pleural yang kental.
Sistem Drainasi Selang  Dada
a.Sistem 1 botol
b. Sistem 2 botol
c. Sistem 3 botol
d.Unit Water Seal (sekali pakai)
e. Flutter Valve
f. Screw Valve
g. Calibrated Spring
Efek pernapasan pada tekanan intra pleural
Siklus ventilasi                                                Tekanan Intra pleura
Istirahat                                                            -5 cm H2O
Inspirasi                                                           - 6  -  - 12 cm H2O
Ekspirasi                                                          - 4  -  -  8  cm H2O

Indikasi Pemasangan Selang Dada
a.       Hemothorak (penyebab trauma dada, neoplasma, robekan pleural, kelebihan anti koagulan, pasca bedah thorak)
b.       Pneumothorak 
1)      spontan > 20 % (penyebab ruptur bleb)
2)      Desakan (penyebab ventilasi mekanik, luka tusuk tembus, klem selang dada terlalu lama, kerusakan segel pada system drainase selang dada.
3)      Fistula Broncko pleural (penyebab kerusakan jaringan, tumor, aspiorasi bahan kimia toksis).
4)      Efusi pleural  (penyebab neoplasma).
5)      Para Pneumonia terkomplikasi (penyebab penyakit kardio pulmoner serius - kondisi inflamasi.
-          Pus  >  (Empiema)
-          Glukosa < 40 mg/dl
-          Pewarnaan gram positif/kultur bakteri
-          PH  < 7,0
-          PH   7,0   -   7,2 dan  LDH > 1000 IU / L
-          Chilothoraks (penyebab trauma, malignansi, abnormalitas congenital).
Komplikasi Pemberian Selang Dada
c.  Tension pneumo thorak (karena sumbatan pada selang)
d.          Empisema sub cutan (karena udara masuk kedalam jaringan sub cutan).