Friday, November 30, 2012

Mimpi besarku...

Tak bisa aku melupakanmu
Walau kau bukan milikku lagi
Tak biasa aku hidup tanpamu
Terbiasa kau perhatikan aku
Aku dan kamu, itu dia doaku
Aku dan kamu, itulah mimpi besarku
Bagaimana nasib cintaku
Hatiku masih hidup di ragamu
Masih saja ku menganggapmu
Aku pasanganmu seperti dahulu
Tak bisa aku melupakanmu
Walau kau bukan milikku lagi

Aku dan kamu, itu dia doaku
Aku dan kamu, itulah mimpi besarku
Bagaimana nasib cintaku
Hatiku masih hidup di ragamu
Masih saja ku menganggapmu
Aku pasanganmu seperti dahulu
Bagaimana nasib cintaku
Hatiku masih ooo
Bagaimana nasib cintaku
Hatiku masih hidup di ragamu
Masih saja ku menganggapmu
Aku pasanganmu seperti dahulu
Oooh (seperti dahulu)
Oooh kau mimpi besarku

Thursday, November 29, 2012

Jadwal Ujianku

  1. senin : Bahasa Arab dan Perawatan Trauma
  2. selasa : Disaster
  3. rabu  : Komprehensif
  4. kamis : Riset keperawatan
KEEP MOVING :D

Cara duduk ergonomis


Beberapa studi menyatakan duduk kelamaan bisamengakibat permasalahan otot, emboli paru, bahkan kematian mendadak. Olehkarena itu, disarankan untuk duduk secara ergonomis dan mengambil waktu jedauntuk peregangan jika situasi mengharuskan Anda duduk lama. Duduk ergonomis artinya, posisi dudukmemperhatikan postur tubuh yang benar.

Risiko yang paling sering dialami saat dudukasal-asalan adalah rasa nyeri di punggung dan keluhan otot lainnya. Otot terasakaku sehingga sulit digerakkan dengan bebas. Duduk ergonomis sebenarnya mudahuntuk dilakukan kalau Anda mau melakukannya.

Drew DeMann, dokter spesialis tulang di NewYork, memberikan tips duduk yang benar sebagai berikut:

Sejajarkan bagian bahu, pinggung telinga,dagu, dan kepala belakang. Seolah-olah, semua berada dalam posisi satu garislurus.

Saat menerima panggilan telepon yangmengharuskan bicara lama, sebaiknya memakai headset dan tidak menjepit telepondi bahu.

Sebisa mungkin saat bekerja sambil duduk,lipatan siku tangan berada pada sudut 90 derajat. Atau, usahan mendekati sudutini.

Pilihlah kursi yang sesuai tingginya dengantinggi pinggul sewaktu duduk. Usahakan tercapai sudut 90 derajat antara pingguldan paha, serta tapakkan alas kaki dengan lurus pada lantai. Pastikan alaskursi dan sandaran mampu menyangga tulang belakang.

Kalau bekerja dengan komputer, sesuaikan jarakmata dengan monitor kira-kira 18-24 meter. Terlalu lama memandang layar monitorbisa juga membuat otot leher, bahu, dan punggung kaku. Lakukan relaksasi disela bekerja.
kabar--aneh.blogspot.com - Cara Duduk Ergonomis

BELUM DITERIMA

Hari ini hari kamis tanggal 29 november 2012, judul proposal ku belum diterima, waktu hari pertama konsul sii sudah langsung diterima, tapi tiba-tiba saja kemarin ditolak dengan alasan  dosen ku tidak suka aku teliti lansia, karena sudah terlalu tua katanya..
Hmm, moga saja judul hari ni bisa diterima. Amiin.

Wednesday, November 28, 2012

Laboratorium Fakultas Kedokteran

Mata Kuliah kedokteran merupakan mata kuliah yang didasarkan atas teori dan praktikum, dengan keselarasan antara teori dan praktikum mahasiswa dapat mengetahui secara langsung dan mampu mengaplikasikan dalam keluarga, perusahaan industri maupun masyarakat.
Tujuan dan fungsi laboratorium pada Fakultas Kedokteran UMM:
- Menunjang proses belajar mengajar pada mata kuliah Kedokteran.
- Memberikan pembekalan ketrampilan/skills pada mahasiswa sebelum memasuki tahap profesi.
- Memberikan kesempatan dalam mengembangkan teori dan konsep bidang kedokteran dan bidang terkait.
1. Laboratorium Biomedik
Dalam rangka efisiensi tempat dan sarana-prasarana, fakultas kedokteran UMM mendesain Laboratorium sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk berbagai mata kuliah yang didasarkan atas teori dan praktikum. Laboratorium Biomedik terdiri dari:
1. Laboratorium Terpadu
2. Laboratorium Farmakologi
3. Laboratorium Fisiologi
4. Laboratorium Anatomi
5. Laboratorium AVI (Audio Visual Kedokteran)
2. Laboratorium Terpadu
Fasilitas Laboratorium Terpadu; 1. Mikroskop Olympus tiap 2 mahasiswa (70 mikroskop), koleksi awetan macros dan micros yang lengkap, koleksi biakan kuman, peralatan urinalisis dan hematologi yang lengkap, serta ditunjang peralatan multimedia yang canggih. Mata kuiah yang menggunakan Laboratorium Terpadu sebagai berikut:
a. Biologi Kedokteran
b. Histologi
c. Mikrobiologi Kedokteran
d. Parasitologi Kedokteran
e. Patologi Klinik
f. Patologi Anatomi;
3. Laboratorium Farmakologi
Laboratorium Farmakologi Fakultas UMM : dengan fasilitas peralatan analgesimeter, Isolated organ bath, Kymograph recorder, kandang hewan coba, serta ditunjang peralatan multimedia yang canggih.
4. Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran
Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran UMM : dengan fasilitas peralatan uji ECG, Spirometer, BMR, Aerocycle, Audiometer, uji mata dll.
5. Laboratorium Anatomi
Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran UMM : dengan fasilitas ruang laboratorium yang representative, cold storage yang digunakan untuk merawat cadaver, preparat kering (osteologi), preparat basah (cadaver).
Laboratorium Anatomi PPD UMM mengembangkan media pembelajaran dengan membuat preparat kering (osteologi), serta menggunakan audiovisual topik-topik pembelajaran anatomi
Laboratorium Anatomi diharapkan dapat dikembangkan untuk sarana wisata pendidikan dengan memodifikasi dan mengembangkan Ilmu Anatomi dalam suatu bentuk “Museum Anatomi”
6. Laboratorium Audio Visual Kedokteran
Lab. Audio Visual yang canggih dan ditunjang peralatan serba multimedia seperti computer, LCD projector, Kamera Video dan kamera digital, dengan dilengkapi kurang lebih 150 keping CD maupun VCD Kedokteran terkini, sehingga mahasiswa akan dengan mudah memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan dibidang kedokteran .
7. Laboratorium Ketrampilan Klinik (Skills Lab)
Laboratorium Ketrampilan Klinik (Skills Lab) Fakultas Kedokteran UMM dimaksudkan untuk memberikan ketrampilan/skills pada mahasiswa yang berkaitan dengan mata kuliah klinik yaitu Ilmu Penyakit Syaraf, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Bedah dan Ilmu Obstetri dan Ginekologi.
Mata praktikum Ketrampilan Klinik yang disampaikan pada mahasiswa sebagai berikut:
1)Pengantar Klinik (Pengkli) Saraf, kegiatannya dan sarana-prasarana :
􀂾 Pemeriksaan GCS langsung praktek ke mahasiswa
􀂾 Pemeriksaan Refleks Fisiologis dan Patologis (Hammer)
􀂾 Pemeriksaan Nervus I, II, III, VI
a. Snellen Cart
b. Perimetri
c. Pen light
d. Tes pembahu : Jeruk, vanilli, Tembakau, Kopi
􀂾 Pemeriksaan Nervus V, VII, VIII, IX, X, XI, XII
a. Garputalla
b. Spatel lidah
c. Hammer
d. Citric acid 1% (citrun) + pipet
e. Hcl Quinine 75% (garam) + pipet
f. Glukosa 5% (gula) + pipet
g. Aqua bidest
􀂾 Pemeriksaan Sistem Motorik (praktek pada mahasiswa)
􀂾 Pemeriksaan Fungsi Luhur dan Susunan Syaraf Otonom
a. Lugol (Betadin 7-10%)
b. Pati Kanji
c. Kapas lidi, kapas
d. Alkohol
􀂾 Pemeriksaan Sistem Sensoris
a. Garputalla
b. Spatel lidah
c. Hammer
d. Pen light
e. Thermometer
f. Air dingin & panas
􀂾 Pemeriksaan Khusus Neurologi dan Pemeriksaan Meningeal Sign (praktek ke mahasiswa)
2)Pengantar Klinik ( Pengkli) Ilmu Penyakit Dalam, kegiatandan sarana-prasarana :
􀂾 Pemeriksaan Vital Sign
a. Pen light
b. Thermometer digital, axilar, anal, oral
c. Sphygmomanometer
d. Stetoscope
􀂾 Pemeriksaan Mata
a. Pen light
b. Optic visual snellent box / snellent cart
c. Indirect Optalmoscope
d. Tonometer
e. Trial frame
f. Meniscus trial lensis
􀂾 Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
a. Sinuscopy set
b. Rhinoscopy
c. Ear examination simulator manikin
d. Lampu kepala Van Hasselt
e. Speculum telinga, hidung
f. Hak tajam
g. Pinset angular, bayonet
h. Garputalla
i. Spatel lidah
j. Lampu spiritus
k. Kaca rinoskopy posterior
􀂾 Pemeriksaan Kepala, Leher, Ekstremitas (lihat VCD + langsung praktek ke mahasiswa, tanpa alat)
􀂾 Pemeriksaan Thorax Jantung, Thorax Paru, Abdomen (Stetoscope)
3)Pengantar Klinik (Pengkli) Bedah, kegiatan dan sarana-prasarana :
􀂾 Pengantar Klinik Bedah
􀂾 Pengenalan Alat-Alat bedah (melihat VCD + contoh alat)
􀂾 Sepsis Antisepsis
a. Baju OK
b. Masker cowok + cewek
c. Tutup kepala cowok + cewek
d. Handuk
e. Hand scoon
f. Sabun antiseptic
g. Kosok tangan
􀂾 Immobilisasi
a. Instalation Gips training arm & leg
b. Softban
c. Gipsona
d. Trilateral bandage
e. Ransel verband
f. Stokonet
g. tensokrep
􀂾 Insisi, Ekstirpasi, dan Ekstraksi Kuku
a. Tumor/ abses training arm manikin
b. Extraction nail training manikin
c. Sponge bowl
d. Cucing
e. Korentang
f. Forcep jar
g. Bengkok
h. Insisi Set
i. Extraksi Set
􀂾 Sitostomi, Pemasangan Kateter
a. Advented patient care male & female manikin
b. Training penis instalation cateter manikin
c. Sponge bowl
d. Cucing
e. Korentang
f. Forcep jar
g. Bengkok
h. Cystotomy Set
i. Cateter Set
􀂾 Pungsi Efusi Pleura
a. Pleural Pucture training chest manikin
b. Three way
c. Spuit 50 cc
d. Infuse Set
􀂾 Terapi Cairan (macam-macam cairan)
􀂾 Pemasangan Infuse dan Vena Seksi
a. Advenced injuction hand & lower arm manikin
b. Advenced injuction for vena sectio manikin
c. Sponge bowl
d. Cucing
e. Korentang
f. Forcep jar
g. Bengkok
h. Pemasangan infuse set
i. Vena Sectio set
􀂾 Tracheostomi dan Pemasangan NGT
a. Tracheostomy training neck manikin
b. Adult airway management trainer manikin
c. Sponge bowl
d. Cucing
e. Korentang
f. Forcep jar
g. Bengkok
h. Nasogastric tube Set
i. Tracheostomy Set
􀂾 Sirkumsisi
a. Circumsision training penis manikin
b. Sponge bowl
c. Cucing
d. Korentang
e. Forcep jar
f. Bengkok
g. Sirkumsisi Set
􀂾 Hecting
a. Extraction nail training manikin
b. Gabus
c. Sponge bowl
d. Cucing
e. Korentang
f. Forcep jar
g. Bengkok
h. Hecting Set
4)Pengantar Klinik (Pengkli) Obstetri Dan Ginekologi, kegiatannya :
Kuliah Pengantar Obstretri dan Ginekologi, Pengenalan Alat-Alat Ginekologi, Anamnesis Obstetri dan Ginekologi, Antenatal Care, Pemeriksaan Leopold, Pemeriksaan Ukuran Panggul, Pemeriksaan Obstetri dan Ginekologi, Partograf, Persalinan Normal, Kontrasepsi, Tehnik Pemasangan dan Pencabutan IUD, Implan, Pemeriksaan Pap Smear
􀂾 Pengantar Klinik Obstetri dan Ginekologi
􀂾 Pengenalan Alat-Alat Ginekologi (melihat VCD + contoh alat)
􀂾 Antenatal Care dan Pemeriksaan Leopold
a. Obstetri dan Ginekologi training manikin
b. Funandos cope
c. Bathroom Scale
d. Meteran / Metline
e. Stetoscope
f. Sphygmomanometer
g. Doppler with heart rate
􀂾 Pemeriksaan Ukuran Panggul, Pemeriksaan Obstetri dan Ginekologi
a. Obstetri dan Ginekologi training manikin
b. Child breathing system manikin
c. Cervical dilatation simulator manikin
d. Chocking
e. Duk lobang
f. Google
g. Kogel tang
h. Pelvic metry
i. Bengkok
j. Sponge bowl
k. Sonde uterus
l. Speculum cocor bebek
m.Examination lamp
n. Kateter Folley
􀂾 Mekanisme Persalinan Normal
a. Episiotomy suturing simulator manikin
b. Child breathing system manikin
c. Cervical dilatation simulator manikin
d. Sponge bowl
e. Chocking
f. Korentang
g. Forcep jar
h. Bengkok
i. Pantom alat Persalinan
􀂾 Kontrsepsi
a. Pil KB
b. KB suntik
c. Macam-macam IUD
d. Implan
􀂾 Tehnik Pemasangan dan Pencabutan IUD, Implan
a. Eva Gynaecological Training Manikin
b. IUD Trainer
c. Implant technique training arm manikin
d. Examination lamp
e. Bed Gynekologi
f. Implan Set
g. IUD Set
􀂾 Pemeriksaan Pap Smear
a. Eva Gynaecological Training Manikin
b. Examination lamp
c. Bed Gynekologi
d. Pap smear Set
Laboratorium Ketrampilan Klinik ETLS dan CSR
Laboratorium Ketrampilan Klinik ETLS dan CSR PPD UMM dimaksudkan untuk memberikan pelatihan ketrampilan/skills pada mahasiswa sebelum memasuki program profesi di Rumah Sakit dengan berbagai kegiatan dan ketrampilan seperti:
Clinnical Skills Refreshment (CSR)
􀂾 Ilmu Penyakit Dalam (IPD) : Pemeriksaan Kepala dan Leher, Pemeriksaan Jantung, Pemeriksaan Paru, Pemeriksaan Abdomen dan Ekstremitas, Kasus Kegawatadaruratan IPD, Status IPD
􀂾 Saraf : Pemeriksaan Nn. Cranialis, Pemeriksaan Sensorik dan Motorik, Pemeriksaan GCS, Meningeal Sign dan Refleks, Kegawatdaruratan Dalam Neurologi
􀂾 Obstetri Dan Ginekologi (OBG); ANC, VT (Pemeriksaan Dalam) dan Partograf, Kegawatdaruratan Dalam Bidang OBG
􀂾 Ilmu Kesehatan Anak (Pediatri); Resusitasi Bayi, Pemeriksaan Fisik dan Perawatan Neonatology, Kegawatdadruratan Dalam Bidang Pediatri
􀂾 Penulisan Resep
􀂾 Kedokteran Terintegrasi
Sarana-prasarana (CSR) : Pen light, Thermometer digital, axilar, anal, oral, Sphygmomanometer, Stetoscope, Garputalla, Spatel lidah, Hammer, Pen light, Obstretri dan Ginekologi training manikin, Funandoscope, Bathroom Scale, Meteran / Metline, Doppler with heart rate, Pemanas radiant, EKG monitor, Sumber oksigen & flowmeter & saluran, Balon resusitasi, Sungkup muka bayi aterm & premature, Kateter penghisap, Mesin penghisap & manometer, Pipa endotrakeal – 2.5, 3.0, 3.5, 4.0 mm, Laringioscope & daun lurus no 0 & 1, Obat-obatan – adrenalin, naloxone, nabikarbonat, Cairan RL, PZ, plasma ekspander, Pantom bayi
Emergency Trauma Life Support (ETLS)
􀂾 Airway And Breathing Management
􀂾 Circulatory Management
􀂾 Shock Hipovolemik
􀂾 Shock Cardiogenic
􀂾 Cardio Pulmo Resusitation (CPR)
􀂾 Head Trauma
􀂾 Thorax Trauma
􀂾 Musculoskeletal Trauma
􀂾 Abdominal Trauma
􀂾 Identifikasi Rontgen Pada Trauma Thorax
Praktek :
1. Praktek Surgical Manikin & Skill Station I, Initial Assessment And Resuscitation
2. Praktek Surgical Manikin & Skill Station II, Pengelola Shock Hipovolemic & Cardiogenik
3. Praktek Surgical Manikin & Skill Station III, Cardio Pulmo Resusitation (CPR) For Adult
4. Praktek Surgical Manikin & Skill Station IV, Head Trauma & Abdominal Trauma
5. Praktek Surgical Manikin & Skill Station V, Muskuloskeletal Trauma And Cidera Vertebra
6. Praktek Surgical Manikin & Skill Station VI, Trauma Thoraks
7. Praktek Surgical Manikin & Skill Station VII, Krikotirodotomi
8. Triage Scenario I , (Gas Explosion & Disaster at The Stadium with Crowd Surge)
9. Triage Scenario II, (Trailer-Home Explosion and Fire & Car Crash )
Sarana-prasarana (ETLS) : Pantum critical airway management trainer + selang, Pantum ambuintubation trainer, Mesin suction, Rigit tip & Soft tip, Pulse orometry, Servicall collar, Bag-Valve-Mask untuk dewasa, Laryngoscope, Guedel oral airway kit, ETT 5/6, Stetoscope, Sphygmomanometer, Air Splint / Gips, Venous training arm manikin, Foll body trauma, Trauma menilage kit manikin, Oxygen mask re-breating, Infuse D5, PZ, RL, Bag valve musk adult, Servical colar, Senter, Pulse orometry, Adult CPR Torso, Pleural Pucture training chest manikin, Advented patient care male & female manikin, Minor set, Servical colar, Scoop Stretcher, Long Spine Board, Bidai, Pulse orometry, Chest Tube Manikin, Pleural Pucture training chest manikin, Tree way stop cock, Hecting set, Chess tube, WSD, Soft Tip Suction, Deluxe Cricothyrotomy Simulator, Laringoscope Adult, Tracheostomy Tube, Guedel Oral Airway Kit, Endotraceal tube with non cuffet, Ambuintubation triner
Kepaniterann Klinik Profesi Dokter
1. Tujuan Kepaniteraan klinik bagi mahasiswa Program Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Malang : memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mencapai kompetensi dalam pemecahan masalah penderita baik di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik Dokter Keluarga, Klinik Industri maupun di Masyarakat.
2. Tahapan Kepaniteraan Klinik
Kepaniteraan Klinik merupakan bagian dari Pendidikan Profesi Dokter, dimana pendidikan profesi ini meliputi: Kepaniteraan Klinik di Rumah Sakit tipe B (hospital based), di masyarakat/Puskesma (Community based), dan di Balai Pengobatan/RS tipe D (Internship based).
Persyaratan menempuh Kepaniteraan Klinik apabila mahasiswa telah menyelesaikan Tugas Akhir (Skripsi), mengikuti yudisium dan melafalkan sumpah dokter muda. Kepaniteraan Klinik meliputi beberapa tahap:
Tahap 1: RSU Kanjuruhan Kepanjen dan Laboratorium ETLS dan CSR.
Tahap 2: RSD Jombang, RS Haji Surabaya, RSSA Malang, RS Jiwa Radjiman Widyodiningrat, Lawang.
Tahap 3: Puskesmas, Klinik Keluarga dan Klinik Industri.
Tahap 4: BP/RS Tipe D (Emergency) yaitu di:
RSU Aminh Blitar, RB Kanigoro Keras Kediri, RS Siti Khadijah Sepanjang Sidoarjo, RSIA Siti Halimah Kandangan Kediri, RB Surya Melati Wates Kediri, RB Siti Khadijah Gurah Kediri.
Departemen-departemen yang harus dijalani selama Kepaniteraan Klinik tahap 2 adalah: Ilmu Penyakit Dalam (IPD) 10 minggu, Ilmu Kesehatan Anak ( IKA) 10 minggu, Ilmu Bedah (10 minggu), Ilmu Kebidanan dan Kandungan (OBG) 10 minggu, Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan (THT) 6 minggu, Ilmu Kesehatan Mata (6 minggu), Ilmu Penyakit Kulit Kelamin (6 minggu), Ilmu Penyakit Syaraf (6 minggu), Radiologi (4 minggu), Anastesi (2 minggu).
Pada Kepaniteraan Klinik tahap 3 dilaksanakan di Puskesmas wilayah kabupaten Jombang (Puskesmas Ploso, Puskesmas Mojoagung), beberapa perusahaan serta industri (Pabrik Gula, Panti Asuhan, UKS Sekolah).
Kepaniteraan Klinik tahap 4 dilakukan di beberapa balai pengobatan dan Rumah Sakit Tipe D. Kegiatan pembelajaran dipusatkan di bagian Kamar Terima (triage) dan Unit Gawat Darurat.

NUKLEUS


BAB I
PEMBAHASAN
A.    LATAR BELAKANG
Inti sel atau nukleus adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel.
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan dimana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
Nukleus adalah organel pertama yang ditemukan, yang pertama kali dideskripsikan oleh Franz Bauer pada 1802 dan dijabarkan lebih terperinci oleh ahli botani Skotlandia, Robert Brown, pada tahun 1831. Pada satu sel umumnya ditemukan hanya satu nukleus. Namun demikian, beberapa jaringan tertentu, atau beberapa spesies tertentu memiliki lebih daripada satu nukleus. Inti-inti dalam sel multinuklei ini dapat memiliki peran yang saling mengganti atau saling mengkhususkan diri. Pada Paramecium, terdapat dua inti sel: makronukleus (inti besar) dan mikronukleus (inti kecil). Makronukleus menjamin keberlangsungan hidup, sedangkan mikronukleus bertanggung jawab terhadap reproduksi.
Elemen struktural utama nukleus adalah membran inti, suatu membran ganda fosfolipid yang membungkus keseluruhan organel dan memisahkan bagian inti dengan sitoplasma sel, serta lamina inti, suatu struktur dalam nukleus yang memberi dukungan mekanis seperti sitoskeleton yang menyokong sel secara keseluruhan. Secara garis besar, membran inti terdiri atas tiga bagian, yaitu membran luar, ruang perinuklear, dan membran dalam. Membran luar dari nukleus berkesinambungan dengan retikulum endoplasma (RE) kasar dan bertaburan dengan ribosom. Sifat membran inti yang tak permeabel terhadap sebagian besar molekul membuat nukleus memerlukan pori inti agar molekul dapat bergerak melintasi membran. Pori nukleus bagaikan terowongan yang terletak pada membran nukleus yang berfungsi menghubungkan nukleoplasma dengan sitosol.
Fungsi utama dari pori nukleus adalah untuk sarana pertukaran molekul antara nukleus dengan sitoplasma. Molekul yang keluar, kebanyakan mRNA, digunakan untuk sintesis protein. Pori nukleus tersusun atas 4 subunit, yaitu subunit kolom, subunit anular, subunit lumenal, dan subunit ring. Subunit kolom berfungsi dalam pembentukan dinding pori nukleus, subunit anular berguna untuk membentuk spoke yang mengarah menuju tengah dari pori nukleus, subunit lumenal mengandung protein transmembran yang menempelkan kompleks pori nukleus pada membran nukleus, sedangkan subunit ring berfungsi untuk membentuk permukaan sitosolik (berhadapan dengan sitoplasma) dan nuklear (berhadapan dengan nukleoplasma) dari kompleks pori nukleus.
Meskipun bagian dalam nukleus tidak mengandung badan yang dibatasi oleh membran, isi nukleus tidak seragam dan memiliki beberapa badan subnukleus yang terbentuk dari protein-protein unik, molekul RNA, serta gugus DNA. Contoh utama dari badan subnukleus adalah nukleolus, yang terutama terlibat dalam pembentukan ribosom. Setelah diproduksi oleh nukleolus, ribosom diekspor ke sitoplasma untuk menjalankan fungsi translasi mRNA.
B.    TUJUAN
1.      Tujuan Umum
                  Untuk mengetahui pengertian dan hal-hal yang berkaitan dengan nukleus beserta fungsi-fungsi dari nukleus itu sendiri.
2.      Tujuan Khusus
a.       Mengetahui Pengertian Nukleus
b.      Mengetahui Struktur Nukleus
c.       Mengetahui Fungsi Utama Nukleus
d.      Mengetahui Bagian-Bagian Dari Nukleus


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN NUKLEUS
Nukleus sering kita kenal dengan nama inti sel. Nukleus pertama kali dikenalkan oleh Brown pada tahun 1831 yang mengamati sel-sel tumbuhan. Struktur nucleus sel tumbuhan (eukariot) mempunyai inti sel yang jelas ketika diamati, karena bahan-bahan inti yang ada di dalam nucleus dibatasi oleh membran inti (karyotheca), yaitu struktur membran phospolipid bilayer mirip dengan struktur membran plasma.
Nukleus memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan sebuah sel. Peranan nucleus dalam hal ini adalah untuk mengatur dan mengontrol segala aktifitas kehidupan sel serta membawa informasi genetik yang diturunkan ke generasi berikutnya. Informasi genetik ini disimpan dalam suatu molekul polinukleutida yang disebut DNA (Deoxyribonucleic acid). DNA pada umumnya tersebar di dalam nucleus sebagai matriks seperti benang yang disebut kromatin. Ketika sel akan memulai membelah, kromatin akan berkondensasi membentuk struktur yang lebih padat dan memendek yang selanjutnya disebut kromosom. Kromosom tersusun atas molekul DNA dan protein histon. Struktur di dalam nucleus yang merupakan tempat berkonsentrasinya molekul DNA adalah nucleolus (anak inti.). Nucleolus berperan sebagai tempat terjadinya sintesis molekul RNA (Ribonucleic acid) dan ribosom. RNA merupakan hasil salinan DNA yang akan ditransfer ke sitoplasma untuk diterjemahkan menjadi rantai asam amino yang disebut protein.
Struktur Nukleus (Sumber: becomehealthynow.com)
Struktur Nukleus
Nukleus merupakan manajer sel. Gen di dalam nukleus menyimpan informasi yang penting untuk mensintesis protein. Nukleus merupakan organel terbesar dalam sel dan mengandung DNA. Nukleus dibatasi oleh membran ganda yang disebut selubung nuklear atau nuclear envelope.
B.    STRUKTUR NUCLEUS
o    Mengandung kromatin
o    Mengandung nucleolus
o    Selaput inti ini membatasi nukleus dari sitoplasma
o    Struktur selaput inti sama dengan membran plasma
o    nucenv1Selaput inti tidak massive, tapi berpori dengan diameter per pori sekitar 100 nm
                                                                          http://cellbio.utmb.edu/cellbio/nucpore6.jpg
o    Fungsi pori pada selaput inti adalah untuk mengatur keluar masuknya makromolekul dan partikel tertentu yang berukuran besar
o    Bagian selaput inti yang menghadap kearah dalam dilapisi oleh ‘nuclear lamina’.
o    Nuclear lamina merupakan struktur yang menyerupai jaringan yang terdiri dari filament protein dan berfungsi untuk mempertahankan bentuk nukleus.
o    Hampir semua gen yang mengatur sel terdapat di dalam nukleus.
o    Diameter nukleus rata-rata adalah 5 µm.
                      nuclear
C.    FUNGSI UTAMA NUKLEUS 
o   Mengotrol sintesa protein di dalam sitoplasma 
o   Sebagai template RNA 
o   Tiga tipe RNA yang dikode (rRNA, tRNA, mRNA) 
o   Sekali berada di sitoplasma, mRNA akan menempel pada ribosom 
o   Ribosom merupakan tempat dimana pesan yang dibawa mRNA ditranslasi menjadi protein
o   Gen-gen suatu sel terdapat disepanjang DNA
o   Di dalam inti, DNA berasosiasi dengan protein (disebut dengan kromatin)
o   Pada saat sel melakukan persiapan pembelahan, kromatin tampak lebih padat dan cukup tebal dan tampak sebagai struktur yang terpisah (disebut kromosom).
o   Jumlah kromosom bervariasi diantara species eukaryotes
o   Sebagai contoh, manusia memiliki 46 kromosom
Nuclear
envelope
 
             
D.    ORGANISASI NUKLEUS
               
         Organisasi komponen nucleus, Struktur kromosom :
1.      Heterokromatin : sangat mampat/sangat padat, tidak aktif mentranskripsi,terdapat pada sel-sel interfase.
2.      Eukromatin- mampat/padat dan distribusi seluruh nukleus aktif transkripsi.
         Kromosom menempati teritori tertentu :
o   Yang aktif transkripsi, pada periferi
o   Yang tidak ditranskripsi, dekat pusat
o   Protein pada heterokromatin berikatan pada lamin
o   Nukleolus (‘nukleus kecil’) adalah struktur reticular fibrogranular di dalam nukleus yang terspesialisasi untuk transkripsi ribosomal RNA dan pengepakannya ke dalam subunit pre-ribosomal.
o   Gen untuk ribosomal RNA teramplifikasi dan berlokasi pada nucleolar organizer regions (NOR).
o    Gen rDNA terkonsentrasi dalam fibrillar centers (fc) yang membentuk nukleolus.
o   Transkripsi rRNA secara masif diilustrasikan dengan struktur “Christmas tree” yang terdiri dari utas rRNP berulang yang tumbuh sepanjang unit traskripsi rDNA.    
      Ribosom :
o   Merupakan tempat asembling protein
o   Jumlahnya didalam sel berhubungan dengan laju sintesa protein
o   Ini merupakan suatu contoh struktur sel yang disesuaikan dengan fungsi


Nucleolar Organizing Regions
         Transkripsi 45S pre-RNA diperlukan untuk membentuk nukleoli
          rRNA ditranskripsi oleh RNA polymerase I
          Setelah pembelahan sel , nukleolus berasosiasi dengan gen rRNA untuk menghasilkan 45S
          45S mengarahkan fusi badan pre-nucleolar menjadi nukleolus
          Ukuran nukleolus tergantung pada aktivitas metabolik sel
     
        er  
      Ringkasan sintesis protein pada prokariot dan eukariot
         protein synthesis
E.    BAGIAN-BAGIAN DARI NUKLEUS
1.      Nukleolus (anak inti), berfungsi mensintesis berbagai macam molekul  RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom. Molekul RNA yang     disintesis dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya bergabung membentuk ribosom. Nukleolus berentuk seperti bola, dan memalui mikroskop elektron nukleolus ini tampak sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran dan serabut berwarna pekat yang menempel pada bagian kromatin.
2.      Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein.
3.      Butiran kromatin, yang terdapat di dalam nukleoplasma. Tampak jelas pada saat        sel tidak membelah. Pada saat sel membelah butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam dioksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein.


F.     MEMBRAN INTI
Membrane inti atau selubung inti merupakan struktur pembatas materi inti sel dengan sitoplasma. Struktur membran inti saat diamati di bawah mikroskop electron tampak sebagai dua lapisan membran yang masing-masing dipisahkan oleh celah sebesar 20-30 nm. Struktur membran inti juga dilengkapi dengan lubang-lubang yang disebut porus nuclearis, yaitu lubang pada selubung inti yang menghubungkan nucleolus dengan sitoplasma. Sel melalui lubang-lubang ini dapat mentransfer substansi sel yang berada di dalam nukleus ke luar nucleus (sitoplasma). Substansi sel yang ditransfer ke luar sel adalah molekul RNA yang berkaitan erat dengan sintesis protein di sitoplasma. Sintesis protein dilakukan di luar inti sel (sitoplasma), tepatnya sintesis terjadi di salah satu organel yang ada di sitoplasma, yaitu ribosom.
Struktur Membran Inti (sumber: micro.magnet.fsu.edu)
Struktur Membran Inti
Struktur Pori Nuklues (Sumber: micro.magnet.fsu.edu)
Struktur Pori Nuklues
G.    NUKLEOLUS
Struktur nucleolus (anak inti) akan terlihat di bawah pengamatan mikroskop electron sebagai sebuah atau lebih bangunan basofil yang berukuran lebih besar daripada ukuran butir-butir kromatin. Nukleolus merupakan tempat berlangsungnya transkripsi gen yang dari proses tersebut didapatkan molekul rRNA. rRNA adalah salah satu jenis RNA yang merupakan materi penyusun ribosom. Molekul rRNA yang baru terbentuk segera dikemas bersama protein ribosom untuk dikeluarkan dari inti sel. Transkripsi molekul rRNA di dalam nucleolus menjamin terbentuknya molekul ribosom yang ada di dalam sitoplasma. Untuk kebutuhan tersebut, maka di dalam anak inti terdapat sejumlah potongan-potongan DNA (rDNA) yang ditranskripsi menjadi rRNA secara berulang-ulang dan berjalan sangat cepat dengan bantuan enzim RNA polymerase I. Potongan-potongan DNA tersebut dinamakan nucleolar organizer. Kandungan RNA dalam anak inti jika dibandingkan dengan bagian lain dari inti sel adalah tidak tetap, yaitu diperkirakan 5%-20%.
Nukleolus (Sumber: ibiblio.org)
Nukleolus
H.    KROMATIN DAN KROMOSOM
Kromatin pada saat interfase tampak sebagai butir-butir yang tersebar pada seluruh inti tanpa adanya benang-benang kromosom. Namun sebaliknya, jika inti sel sedang bermitosis buti-butir kromatin tidak terlihat dan akan tampak benang-benang kromosom. Istilah kromosom diperuntukan bagi kromatin yang membentuk gambaran sebagai batang-batang halus saat pembelahan sel. Kromosom tersusun atas molekul DNA (16%), RNA (12%) dan nucleoprotein (72%). Nukleoprotein sendiri tersusun atas berbagai jenis protein, yaitu protamin, histon, nonhiston dan berbagai enzim di antaranya polymerase DNA dan RNA. Struktur kromosom, yaitu.
1.      Heterokromatin, sangat mampat/sangat padat, tidak aktif mentranskripsi, terdapat pada sel-sel interfase.
2.      Eukromatin- mampat/padat dan distribusi seluruh nukleus aktif transkripsi.
 Kromosom menempati teritori tertentu : yang aktif transkripsi, pada periferi, yang tidak ditranskripsi, dekat pusat, protein pada heterokromatin berikatan pada lamin. Nukleolus (‘nukleus kecil’) adalah struktur reticular fibrogranular di dalam nukleus yang terspesialisasi untuk transkripsi ribosomal RNA dan pengepakannya ke dalam subunit pre-ribosomal.
o   Gen untuk ribosomal RNA teramplifikasi dan berlokasi pada nucleolar organizer regions (NOR).
o   Gen rDNA terkonsentrasi dalam fibrillar centers (fc) yang membentuk nukleolus.
o   Transkripsi rRNA secara masif diilustrasikan dengan struktur “Christmas tree” yang terdiri dari utas rRNP berulang yang tumbuh sepanjang unit traskripsi rDNA.
Kromatin dan Kromosom (sumber: micro.magnet.fsu.edu)
Kromatin dan Kromosom

Kromatin, Kromosom dan DNA

I. DNA
Molekul DNA dikenal sebagai materi genetik yang menyimpan semua informasi penting tentang segala aktivitas sel yang harus dilakukan melangsungkan sebuah kehidupan. DNA atau Deoxyribonucleic acid diibaratkan sebagai perpustakaan besar yang didalamnya terdapat buku-buku penting (gen) dan tersimpan rapi di dalam inti sel. Molekul DNA memiliki struktur berupa dua untai polinukleutida (double strand) yang masing-masing untai polinukleutida tersusun atas rangkain nukleutida dalam bentuk deoksiribonukleutida. Setiap molekul nukleutida terdiri atas tiga gugus, yaitu gugus gula pentosa dalam bentuk deoksibosa, gugus fosfat dan gugus basa nitrogen.

Struktur Untai Ganda DNA (sumber: sinauislam)
Struktur Untai Ganda DNA

Struktur DNA (Sumber:library.thinkquest.org )
Struktur DNA (Sumber:

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Inti sel atau nukleus adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
Elemen struktural utama nukleus adalah membran inti, suatu membran ganda fosfolipid yang membungkus keseluruhan organel dan memisahkan bagian inti dengan sitoplasma sel, serta lamina inti, suatu struktur dalam nukleus yang memberi dukungan mekanis seperti sitoskeleton yang menyokong sel secara keseluruhan. Secara garis besar, membran inti terdiri atas tiga bagian, yaitu membran luar, ruang perinuklear, dan membran dalam.

B.    SARAN
Dengan telah terselesaikannya makalah mengenai ”Nukleus” ini kami mengharapkan makalah ini berguna bagi pihak pemakalah dan pembaca, namun tiada sesuatu yang sempurna maka kami harapkan dari pihak manapun untuk memberi kritik dan saran yang membangun.