Perut buncit ternyata tidak hanya
berhubungan dengan risiko diabetes, jantung, hipertensi, stroke,
mendengkur. Tetapi, dibalik perut yang gendut dan lemak yang tebal ada
kemungkinan bersembunyinya batu empedu. Risiko batu empedu pada
pemilik perut buncit lebih besar dibandingkan perut yang flat, berat badan normal. Pada wanita gemuk usia 40 tahun ke atas yang dikenal dengan singkatan, "3 F" , Female, Fat, dan Fourty, kemungkinan bersarangnya batu empedu ini lebih besar lagi.
Sehubungan
dengan itu, suatu pagi di ruang poli penyakit dalam, saya menemukan
satu kasus yang khas dengan 3 F ini. Pasien, seorang wanita, umur 42
Tahun, gemuk sekali mengeluh nyeri pada perut bagian atas di bawah
tulang iga kanannya. Nyeri menjalar ke punggung belakang. Di samping
rasa nyeri pasien ini juga mengeluh mual, muntah, panas dan mata kuning.
Pada pemeriksaan fisik saya lihat mata kuning sekali, kulit badan juga
demikian. Waktu saya tekan di daerah posisi empedunya, pasien mengeluh
nyeri sekali.
"Sakit apa saya dok?" Tiba-tiba pasien bertanya seperti ketakutan.
"Kemungkinan batu empedu yang mengalami komplikasi infeksi pada kandung empedu Ibu", jawab saya.
Melihat gejala dan pemeriksaan fisik dan penampilan pasien ini, rasanya saya yakin sekali dengan perkiraan saya itu.
Melihat gejala dan pemeriksaan fisik dan penampilan pasien ini, rasanya saya yakin sekali dengan perkiraan saya itu.
Pemeriksaan USG memang menunujukkan demikian, ada batu di kantong empedu dan salurannya yang cukup besar.
"Mengapa bisa ya dok, ada batu di sana?" tanya pasien lagi.
"Tidak
pasti juga penyebabnya, tetapi kegemukan seperti Ibu ini bisa merupakan
salah satu faktor risiko penting terbentuknya batu tersebut," jawab saya .
Batu
empedu, sesuai namanya, adalah batu dalam kandung atau saluran empedu
yang terutama dibentuk oleh kolesterol yang ada dalam cairan empedu.
Bila produksi kolesterol ini berlebihan seperti pada orang yang gemuk,
dan penyerapannya tidak seimbang, maka kemungkinan pembentukan batu
empedu ini semakin besar.
Obesitas memang
memang merupakan faktor risiko utama batu empedu, apalagi pada wanita.
Wanita pada umur 20-60 mempunyai risiko dua kali lebih besar menderita
batu empedu dibanding pria. Penelitian menunjukkan bahwa kenaikan berat
badan sedikit saja dapat meningkatkan risiko seseorang untuk
berkembangnya batu empedu ini.
Seiring
meningkatnya kejadian obesitas pada anak-anak dan remaja, risiko mereka
terkena batu empedu juga semakin besar. Suatu penelitian yang melihat
kejadian batu empedu pada anak umur 10-19 tahun di California
menunjukkan bahwa anak-anak wanita yang sangat gemuk mempunyai risiko
delapan kali terkena batu empedu ini dibandingkan dengan kelompok
temanya dengan berat badan normal.
Dan, mereka yang overweight mempunyai risiko terkena batu empedu dua kali lebih besar dibanding mereka yang memiliki berat badan normal. Risiko meningkat lagi pada mereka yang obes. Oleh karena itu, bangga, dan membiarkan anak-anak Anda gemuk sama saja dengan menabur bibit batu dalam kandung empedunya. Bila suatu saat membesar, dan mengalami komplikasi, tindakan operasi sering diperlukan.
Dan, mereka yang overweight mempunyai risiko terkena batu empedu dua kali lebih besar dibanding mereka yang memiliki berat badan normal. Risiko meningkat lagi pada mereka yang obes. Oleh karena itu, bangga, dan membiarkan anak-anak Anda gemuk sama saja dengan menabur bibit batu dalam kandung empedunya. Bila suatu saat membesar, dan mengalami komplikasi, tindakan operasi sering diperlukan.
Pasien dengan batu empedu sering
tidak menampakkan gejala, bahkan sebagian besar mereka tidak mengetahui
bahwa ada batu bersembunyi dalam empedunya. Mual, muntah, kembung, dan
perasaan tidak enak terutama setelah mengonsusmsi makanan berlemak,
dapat dijumpai. Bila terjadi komplikasi seperti infeksi, penyumbatan
saluran empedu, nyeri yang diakibatkannya dapat sakit sekali, menyerupai
serangan kolik. Gejala akibat obstruksi saluran empedu dapat serupa
dengan hepatitis, mata, kulit kuning bisa juga terjadi.
Kemudian,
karena faktor risiko utama batu empedu adalah kegemukan. Maka, upaya
mencegah, menurunkan berat badan adalah penting sekali. Diet, olahraga
bisa membantu. Mengurangi konsumsi daging merah, apalagi yang banyak
mengandung lemak sangat dianjurkan. Tetapi penurunan berat badan yang
cepat, kemudian naik lagi, dikenal dengan diet yo-yo, malah dapat
meningkatkan risiko Anda terkena batu empedu.
Jadi, bila Anda gemuk, apalagi seorang wanita, usia lebih dari 40 tahun, Anda harus hati-hati, pemeriksaan untuk memastikan ada tidaknya batu empedu itu lebih baik dilakukan. jangan menunggu komplikasi dulu baru Anda ke dokter. Pencegahan terbaik adalah mempertahankan berat badan normal, olahraga, mengurangi daging merah terutama yang banyak mengandung lemak..
Jadi, bila Anda gemuk, apalagi seorang wanita, usia lebih dari 40 tahun, Anda harus hati-hati, pemeriksaan untuk memastikan ada tidaknya batu empedu itu lebih baik dilakukan. jangan menunggu komplikasi dulu baru Anda ke dokter. Pencegahan terbaik adalah mempertahankan berat badan normal, olahraga, mengurangi daging merah terutama yang banyak mengandung lemak..
No comments:
Post a Comment